17 Mei 2008

Perjalanan takziyah ke Palembang

Selasa, 13 Mei 2008 jam 11.00 WIB, setalah kukontak ayukku yang tinggal di sebakul, kuputuskan untuk berangkat sendiri ke Manna. Aku telepon ayuk di Manna, kukatakan bahwa ayuk sebakul tidak jadi berangkat, gak usah nunggu lagi mobil yang dari sebakul. Kutunggu mobil ujang yang sedang cari penumpang, Baru sekitar jam 1 siang mobil yang kutumpangi berangkat.
Sampai di Manna, ternyata 15 sanak saudaraku sudah menunggu di Loket Dempo. Mobil ini sengaja menungguku, mereka rela berangkat sore hanya untuk menungguku. Terima kasih bus Dempo.... Terima kasih semua sanak saudaraku... yang telah rela menungguku.
Di perjalanan, bayang-bayang tentang kak Ekman membayangi kami semua. Semua penumpang yang ada dalam bis tersebut. sampai pagi, sampai bis sampai di pemberhentian terakhirnya di Palembang.
Rabu Pagi kami sampai di Palembang. Ternyata, jenazah kak Ekman belum dikuburkan. Ayuk sengaja menunggu kami semua sebelum menguburkannya di Pemakaman terakhir yang berjarak 7 km dari rumah kak Ekman. Ternyata, sesaat setelah kak Ekman menghembuskan napas terakhir, ayuk langsung telepon ke Bak (bapak mertua) "Bak... Bak ndak nengoknya yang terakhir kali dak... kalo ndak nengok kami tunggu sampai kapanpun bak sampai Palembang". Rupanya ayuk menepati janjinya. Kami semua sangat terharu dan terenyuh. Kami juga kasihan melihat jasad kak Ekman yang sudah lebih dari 24 jam belum dikuburkan, karena menunggu kami.

terpotong.

Tidak ada komentar: