10 November 2008

Peresmian Vnet Point Manna




Bengkulu Selatan. Manager Marketing Vnet Bardio Novianto meresmikan Vnet Point Manna Bengkulu Selatan. Peresmian dilaksanakan hari Minggu, 9 November 2008 jam 17.00 WIB bertempat di Vnet point Manna, Jalan BLK no 38 Manna Bengkulu selatan. Acara ini dihadiri oleh Bintang 1 Vnet sekaligus pengelola Vnet Center Bengkulu Afrina yosi, para distributor, member dan calon member di sekitar bengkulu selatan.

05 November 2008

Bintang 1Vnet

Alhamdulillah akhirnya target Bintang 1 Vnet ku tercapai.

Bintang 1 Vnet

Alhamdulillah target Bintang 1 ku tercapai juga. sekarang sedang kualifikasi motor dan tiket ke Hongkong. ejekan dan cemooh masih terus juga jadi santapan ku tiap hari. ada yang bilang, "tunggu kamu balik dulu deh dari Hongkong, baru aku mau ikutan". ada juga yang bilang: jauh bangett.... hati-hati lho...", "Jangan sampai stress deh, mimpiii.." ada yang tiap ketemu nanya:"udah balik dari Hongkongnya?..."

Trims deh semuanya. Semua itu makin membuatku semangat untuk mengejar mimpiku.

Mimpi... adalah kunci tuk menaklukan dunia... getu katanya Nidji. Aku setuju banget itu.

23 Mei 2008

Awalnya karena sebel

Pertama aku gabubg VNet jujur aja karena aku sebel dengan seseorang yang kuanggap otak dari proses PHK-ku. Dia mantan pejabat di kantor tempat aku honor. Dia getol banget ngembangin Vnet, termasuk ngajak aku gabung. Aku menolak mentah2, karena aku ga suka MLM. Sebulan kemudian tepatnya tanggal 28 Desember 2007 aku dipanggil oleh "beliau" itu dengan alasan menyampaikan keputusan pimpinan, aku diberi ucapan terima kasih. Aku resmi di PHK. Dua hari setelah itu aku gabung VNet dengan temanku yang memang telah lebih dulu mengajakku. Dua hari ku pelajari sistemnya, ternyata OKE! Aku mulai bergerak, dengan trik pertama ku memakai trik 4 titik. Go..Listi go... aku yakin aku bisa lebih berhasil dan mengalahkan "beliau" itu. Ternyata... dari bulan pertama aku menikmati hasilnya. Ayo yang belum gabung VNet, segera gabung.....

17 Mei 2008

Perjalanan takziyah ke Palembang

Selasa, 13 Mei 2008 jam 11.00 WIB, setalah kukontak ayukku yang tinggal di sebakul, kuputuskan untuk berangkat sendiri ke Manna. Aku telepon ayuk di Manna, kukatakan bahwa ayuk sebakul tidak jadi berangkat, gak usah nunggu lagi mobil yang dari sebakul. Kutunggu mobil ujang yang sedang cari penumpang, Baru sekitar jam 1 siang mobil yang kutumpangi berangkat.
Sampai di Manna, ternyata 15 sanak saudaraku sudah menunggu di Loket Dempo. Mobil ini sengaja menungguku, mereka rela berangkat sore hanya untuk menungguku. Terima kasih bus Dempo.... Terima kasih semua sanak saudaraku... yang telah rela menungguku.
Di perjalanan, bayang-bayang tentang kak Ekman membayangi kami semua. Semua penumpang yang ada dalam bis tersebut. sampai pagi, sampai bis sampai di pemberhentian terakhirnya di Palembang.
Rabu Pagi kami sampai di Palembang. Ternyata, jenazah kak Ekman belum dikuburkan. Ayuk sengaja menunggu kami semua sebelum menguburkannya di Pemakaman terakhir yang berjarak 7 km dari rumah kak Ekman. Ternyata, sesaat setelah kak Ekman menghembuskan napas terakhir, ayuk langsung telepon ke Bak (bapak mertua) "Bak... Bak ndak nengoknya yang terakhir kali dak... kalo ndak nengok kami tunggu sampai kapanpun bak sampai Palembang". Rupanya ayuk menepati janjinya. Kami semua sangat terharu dan terenyuh. Kami juga kasihan melihat jasad kak Ekman yang sudah lebih dari 24 jam belum dikuburkan, karena menunggu kami.

terpotong.

12 Mei 2008

Selamat Jalan Kak Ekman.......

Pagi ini, baru aja aku duduk di depan komputer untuk cek jaringan dan bonus di Vnet, HPku berbunyi. Satu kalimat pendek muncul di layarnya, memberitakan bahwa "Kak Ekman baru aja meninggal".... Aku kaget.... Spontan aku berteriak ke suamiku yang ada di atas motor yang akan mengantar sekolah anakku yang kecil. "Pak, kak ekman ninggal ....". Mataku langsung berkaca-kaca. Tergambar semua tentang kak Ekman semasa hidupnya.... Kak ekman yang selalu didukung, bahkan seperti anak bapakku sendiri. Kak ekman yang mempunyai semangat belajar dan semangat untuk maju yang tinggi.
Tergambar dengan jelas sewaktu bapakku di rumah sakit, dia yang tinggal di Palembang menyempatkan diri untuk nunggu. Seminggu di Bengkulu, hampir selama itupun di habiskan waktunya di rumah sakit. Nungguin orang tuaku yang sudah dianggap seperti orang tuanya sendiri.
Kak ekman ....
Terbayang waktu ada kabar kak ekman masuk rumah sakit. Operasi ginjal katanya... Ingin rasanya aku langsung nengok, melihat kondisinya. Tapi apa daya, jarak bengkulu palembang menghambat keinginanku ini.
Perasaan lega juga pernah muncul, saat aku sempat bercakap langsung melalui telepon. Meskipun belum keluar dari rumah sakit, tapi aku merasa ada kemajuan yang baik, terdengar dari nada suaranya yang mulai bersemangat.
Keinginan untuk kembali mengunjungi kak ekman muncul lagi setelah mendengar kabar "kak ekman masuk rumah sakit lagi..." Kali ini terasa lebih parah... gak mau makan... sehingga harus diinfus lagi. Keinginan untuk membawa bapak mengunjungi kak ekman sangat mendalam di benakku.  Aku merasa ada benang merah antara bapak dan kak ekman.  Mungkin karena satu-satunya kakak laki-laki ku yang meninggal akhir tahun 1997, sehingga perasaan sayang dan cinta anak laki-laki ini ditumpahkan kepada kak ekman ini.
Hari ini.... pagi ini.... berita kepergian kak ekman bagai petir yang menyambar ku.  Belum sempat aku mengunjungimu saat kamu sakit... meski keinginan begitu kuat dalam hatiku. Belum sempat kuajak Bapak menemuimu, kakak keburu dipanggil Allah Yang Maha Esa. Dengan mata yang berkaca-kaca, kutulis semua ini, sebagai ungkapan perasaanku. Perasaan hatiku yang terdalam.
Selamat jalan kak ekman.....
Semoga   Allah Mengampuni semua dosa dan kesalahanmu...
Semoga Amal kebaikan diterima disisiNya
Semoga Khusnul Khotimah..
Amin.... Amin... Yaa Rabbal 'Alamiin.

11 Mei 2008

V-Net MLM tanpa kewajiban menjual

Aku baru bergabung tanggal 30 Desember 2007. Awalnya hanya iseng, cari kegiatan karena mulai tahun 2008 aku tak lagi ngantor di Unib.  Suamiku memang gak suka dengan MLM yang biasanya hanya memperkaya orang di level atas dan merugikan yang di level bawah. Setelah kupelajari seharian penuh, aku berpikir, "ini masuk akal" dan memungkinkan berkembang. Mengapa? 1. karena produknya berupa pulsa yang hampir semua orang (yang ber hp) membutuhkannya, 2. Tidak ada kewajiban menjual seperti MLM lainnya. Kewajibannya hanyalah transaksi pulsa minimal sekali dalam sebulan. Padahal, rata rata pemilik HP sampai 3 kali isi pulsa dalam 1 bulan.
Berdasarkan analisis saya tadi, aku mulai mencari member kit baru. Pada saat itu masih susah, untuk mendapatkannya aku harus mencari-cari sendiri.  Uplineku yang juga distributor tidak terlalu aktif. Dari 4 distributor yang terdaftar di Internet, hanya dia yang kukenal, dan kebetulan tidak aktif.  Satu perjuangan awal yang memang butuh keuletan dan komitmen tinggi untuk menggeluti MLM yang unik ini.
Sampailah aku di rumah ibu Eliya Rosalina. Salah satu distributor yang tinggal di Hibrida 10. Aku beli 5 member kit.  Awalnya aku hanya memasukkan suamiku sebagai downlineku, dan diriku sendiri. Dua member kit lainnya mulai kugunakan untuk mengajari orang  ngisi pulsa lewat HPnya sendiri. Itulah modal awalku. Satu dua orang mulai tertarik dengan tawaranku.  
Tak terasa, selama 1 bulan kami berdua mampu merekrut 30 orang, yang berarti 1jutaan bonus di tangan.  Hal ini sangat mengagetkan dan membanggakan.  Mungkin juga hiburan, karena selama 4 tahun di unib, gaji bulananku paling tinggi 342ribu. Mungkin ini juga untuk menunjukkan kepada kami bahwa Allah akan memberikan rejeki yang tidak disangka darimana sumber dan asalnya, asalkan orang itu yakin dan percaya (beriman)  kepadaNya.
Inilah awal dari keseriusanku bergabung di Vnet.  Sampai bulan yang kelima ini, bonus kami tak pernah kurang dari 500ribu. Di bulan ke 5 ini, data di internet per tanggal 9 Mei bonus kami sudah mendekati 500ribu. Alhamdulillah. Ternyata